Perkembangan
peradaban Islam telah mewarnai kehidupan masyarakat, begitu pula dengan
keberadaan sifat lokal suatu peradaban Islam yang ada di daerah Tulungagung.
Islam di daerah Tulungagung sudah dikenal pada Abad ke 17 yang silam,
keberadaan penyebarannya dengan damai, indah, dan tanpa menggunakan kekerasan.
Begitu nampak ketika mengadakan penelitian mengenai peradaban Islam di daerah
Tulungagung, seperti keberadaan KH. Abu Manshur beserta masjid dan kawasan
daerahnya di Tawangsari, keberadaan Masjid Agung Al Munawwar yang berada di
barat Alun-alun Kota Tulungagung.
Agama
Islam dalam pendakwahannya memang dengan berbagai metode, yang nantinya dapat
memberikan ruang dan waktu bagi masyarakat untuk bisa masuk menjadi muallaf
atau masuk ke Agama Islam. Islam penyebarannya menggunaan kultur, seni,
permainan, dan lain sebagainya yang tentunya tidak keluar dari koridor
nilai-nilai syari’ah Islam. Di Tulungagung memang suatu daerah yang berada di
pesisir selatan Propinsi Jawa Timur, sehingga menjadi jalur selatan dalam
penyebaran Islam dari Mataraman Jawa Tengah. Terbukti dengan penyebaran Islam
saat masuk di kawasan Tulungagung, adalah santri dari Jetis, Ponorogo.
Tokoh
Islam di daerah Tulungagung mayoritas santri-santri dari Tegalsari, Jetis
Ponorogo. Sunan Kuning, merupakan santri dari Jetis Ponorogo. Keberadaan Islam
di Tulungagung memang dinamis, harmonis, dan damai. Sehingga meninggalkan
keberadaan Islam yang indah. Namun mayoritas napak tilas dari para penyebar
Islam di Tulungagung agak sulit, dikarenakan jejak-jejaknya masih belum
terungkap dengan baik. Islam mengenai kesejarahan skala lokal di Tulungagung
sedikit akan terungkap, namun membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Kali ini
yang akan dikaji Islam mengenai Pondok Pesantren Panggung, yang letaknya berada
di Pusat Kota Tulungagung. Pesantren Panggung biasa masyarakat sekitarnya menyebutnya.
Sejarah perjalanannya memang sangat unik dan perlu untuk didokumentasikan
dengan baik, sejarah sebagai edukatif aktif untuk generasi muda yang
mempelajari sejarah Islam lokal.
Pondok Pesantren Panggung
Mendengar
kata Tulungagung, pasti memori pikiran akan terhubung dengan Kota Marmer. Keberadaan
Pondok Pesantren Panggung berada di Pusat Kota Tulungagung, tepatnya berada di
sebelah selatan Alun-Alun Kota Tulungagung kurang lebih 400 meter barat jalan
kalau dari arah Alun-Alun. Sehingga akses menuju Pondok Pesantren Panggung
sangat mudah dan cepat apabila kita akan mengunjungi melalui akses angkutan
kota.
Kawasan
Tulungagung tepatnya di Pondok Pesantren Panggung, merupakan kawasan daerah
yang cekung, sehingga apabila hujan lebat akan terjadi banjir, meskipun tidak
terlalu lama. Dekat Pondok Pesantren Panggung terdapat toko hijau yang
pendiriannya sudah lama, dan juga mengiringi kesejarahan dari Pondok Pesantren
Panggung. Pondok Panggung memang tidak nampak dari jalan raya, karena tempatnya
yang di dalam gang, meskipun di depannya terdapat toko kitab dan toko peralatan
ibadah Islam.
Di
Pondok Panggung sendiri terdapat santri perempuan, santri laki-laki, dan juga
pendidikannya dalam pondok bernuansa salaf. Keberadaan pondok pada dasarnya
terdapat bangunan masjid, bilik santri, rumah kiai, dan madrasah. Sehingga
kesatuan tersebut menjadi satu rangkaian yang saling melengkapi untuk dakwah
dalam lingkup pesantren. Masyarakat sekitar memang mempunyai pandangan positif
bahwasanya keberadaan sebuah pesantren akan mampu dengan optimal dalam
menghantarkan santri-santriwatinya dalam bidang keagamaan Islam. Pada dasarnya
apa yang diajarkan dalam suatu pesantren tentunya kitab-kitab klasik yang
berbahasa Arab, maupun Arab melayu, untuk itu perlunya pendidikan pesantren
yang ulet dan telaten dalam rangka menuntut ilmu di pesantren.